29/09/10

* Virus Stuxnet Bermutasi Sistem Komputer Iran Kacau-balau


Teheran -
Cacing Stuxnet melakukan mutasi dan makin mengacak-acak sistem komputer perindustrian Iran, setelah sebelumnya 30.000 IP address sudah terinfeksi, lansir kantor berita IRNA. ''Serangan masih berlangsung dan versi terbaru dari virus tengah menyebar,'' ujar Hamid Alipour, deputi pemimpin Perusahaan Teknologi Informasi Iran, seperti dikutip IRNA.

Stuxnet yang terindentifikasi publik Juni lalu sebenarnya modifikasi Siemens Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) sistem yang umumnya digunakan untuk mengatur suplai air, kilang minyak, pembangkit listrik dan fasilitas industri lainnya.


Menurut para peneliti malware (piranti lunak berbahaya) telah ditemukan menjalar pada sistem Siemens kebanyakan di India, Indonesia dan Pakistan, namun infiltrasi paling hebat sekarang terjadi di Iran.


Para hacker yang menikmati "investasi besar" dari rentetan negara-negara asing atau organisasi, merancang cacing ini untuk mengeksploitasi lima kerapuhan sistem keamanan berbeda, terang Alipour sambil menekankan Stuxnet bukanlah sebuah cacing "normal".


Ia mengatakan perusahaannya sudah memulai proses pembersihan di "perusahaan sensitif dan organisasi," terang laporan Selasa (28/9) kemarin. Pengamat mengatakan Stuxnet kemungkinan dirancang untuk menyerang fasilitas-fasilitas nuklir Iran. Namun pejabat setempat sebelumnya menyanggah jika tambang nuklir Bushehr terkena virus berbahaya tersebut.


''Virus ini tak menyebabkan kerusakan pada sistem utama tambang nuklir Bushehr,'' tutur manajer proyek Mahmoud Jafari, Minggu lalu.


Akan tetapi, ia menambahkan, si cacing sudah menginfeksi beberapa "komputer pribadi milik personel tambang." Alipour, yang perusahaannya ditugaskan dengan perencanaan dan pengembangan jaringan di Iran, mengatakan komputer-komputer pribadi juga menjadi sasaran malware.


''Walau tujuan utama virus Stuxnet adalah menghancurkan sistem industri, namun perkembangannya juga menjangkiti para pengguna komputer rumahan secara serius,'' imbuh Alipour.


''Stuxnet mampu mengenali sebuah fasilitas kontrol jaringan khusus dan kemudian menghancurkannya,'' papar Ralph Langner, peneliti keamanan komputer Jerman yang sudah menganalisis piranti lunak berbahaya atau malware.


Langner menduka target Stuxnet adalah fasilitas nuklir Bushehr di Iran, yang mana sudah timbul beberapa masalah tertentu membuat fasilitas tersebut tak bisa beroperasi optimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar